Latihan Burung - Ngobril

Wednesday 7 March 2012

Latihan Burung

Latihan burung bertujuan untuk mempersiapkan burung jagoan yang akan ditampilkan dilomba. Lho perlu dilatih tho? Khan burung jagoan saya sudah gacor dan rajin mengoceh???. Pertanyaan itu sering muncul di benak para penggemar burung yang baru senang-senangnya memelihara burung ocehan. Meskipun burung sudah gacor dan rajin mengoceh kala digantang di teras rumah, belum tentu burung itu siap untuk tampil di skala lomba. Kalau di rumah wajarlah burungnya gacor dan rajin megnoceh, karena tidak ada saingan, kalaupun ada burung lain pastinya bukan burung sejenis, karena kalau ada burung sejenis biasanya salah satu akan terdiam seribu ocehan, dan pastinya didukung suasana rumah yang begitu sepi, sehingga burung itu gacor dan rajin mengoceh.

 Jadi tidak hanya modal gacor dan rajin mengoceh saja tetapi diperlukan modal lainnya yaitu mental burung tersebut.Mentalnya bagus atau tidak untuk lomba karena mental burung sangat berpengaruh sekali dalam suatu lomba. Kalau mental burung itu jelek, pada saat lomba dijamin burung itu akan takut untuk berbunyi alias diam seribu ocehan, meski sebelumnya sudah gacor dan rajin. Mending kalau hanya takut pada saat lomba, namun efek terberat dari mental yang drop pasca lomba adalah burung tersebut menjadi macet alias tidak mau bernyanyi kembali. dan untuk memulihkan kondisi burung seperti semula perlu proses yang sangat menguji kesabaran. Sehingga untuk mengantisipasi efek tersebut maka  burung tersebut harus sering dilatih minimal satu minggu sekali. 

Latihan burung. Bagaimana cara melatih burung? Caranya adalah dibawa ke tempat latihan burung dimana kawan blogger tinggal.  (ya iyalah masak dibawa ke latihan off road). Tempat untuk melatih burung  di Yogya ada di Pasar Singosaren daerah ringroad selatan, ada juga di sebelah timur Kebun Binatang Gembira Loka, pernah dengar juga di Monumen Jogja Kembali, kemudian di Kalasan, di Pasty (Pusat Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta), bahkan di kampung-kampung saat ini juga sudah ada yang berkenan mengadakan arena latihan burung. Oh,ya suasana latihan burung ini, suasananya seperti lomba sungguhan, dimana burung digantang di sebuah arena seperti arena lomba, kemudian ada tim juri yang susunannya sama seperti juri lomba. Lihat Lomba Burung Berkicau. Metode penilaian sama persis pada saat lomba. Perbedaannya hanya kalau dalam latihan tidak mendapatkan hadiah baik piala, sertifikat ataupun uang pembinaan. Meskipun begitu akan ada kepuasaan apabila burung yang dilatih bekerja dengan baik dan mampu koncer. 

Walah malah ngoyoworo..ngalor ngidul ngulon ngetan... Berikut tahapan dalam melatih burung yang digadang-gadang untuk lomba. Pertama kali untuk melatih burung adalah begitu sampai di tempat latihan burung digantang di tepi lapangan dengan kondisi kerodong dibuka agar burung beradaptasi dengan kondisi lapangan. Apabila burung mau bernyanyi di tempat tersebut, coba diikutkan latihan dalam arena, namun apabila belum mau berbunyi lebih baik jangan dulu diikutkan latihan lebih baik diulang lagi minggu depannya sampai burung itu bernyanyi digantangan tepi. Sebab kalau dipaksakan dikhawatirkan mental burung akan drop. Diusahakan latihan ini tidak hanya dilakukan satu kali atau dua kali saja, tetapi diusahakan setiap minggu dilatih. (Itu kalau ada waktu longgar). Dengan seringnya latihan maka burung akan terbiasa dengan keramaian, lalu lalang orang, terbiasa dengan penilaian juri intinya adalah agar si burung mampu beradaptasi dengan suasana lomba dengan begitu apabila ikut lomba si burung sudah tidak shock lagi dengan suasana sekitarnya dan mental yang hadir adalah mental siap bertarung. 

Begitu di rasa si burung siap lomba, cobalah ikut lomba burung berkicau. Namun inipun harus bertahap, yaitu pertama kali diterjunkan mending ditingkat regional dulu misalnya tingkat latihan berprestasi, jangan langsung ikut lomba kelas nasional. Namun kalau mau nekat tidak apa-apa, resiko ditanggung penumpang.... he.he.he.. Kenapa tidak boleh langsung ke tingkat nasional? Halah siapa yang tidak membolehkan, boleh-boleh saja kok ikut lomba nasional, kalau beruntung ya bisa mendapatkan juara, kalau tidak beruntung ya kalah, dan parahnya kemungkinan si burung bisa jadi macet, karena para peserta lomba tingkat nasional gacoan-gacoan yang digantang adalah gacoan yang sering tampil tingkat nasional dan kualitasnya sudah tidak diragukan lagi, dan sudah terbiasa dengan musuh-musuh yang berat. So biar aman terkendali lebih baik ikut yang tingkat regional dulu. Baru setelah di tingkat regional sering berprestasi maka bisa ikut tingkat nasional. Ok.. Selamat mencoba dan berjuang kawan dengan burung gacoan kawan-kawan..

17 comments:

  1. hehehe, jadi animal trainer diperlukan selain ketika sedang membuat film film yang melibatkan binatang, hehe

    penjual dan adu burung pun perlu animal trainer, hehehe

    ReplyDelete
  2. sepupu saya juga penggemar burung, bahkan sering ikut lomba ini dan itu, waktu saya silaturrahim ke rumahnya di kawasan Purwomartani, weh ternyata ribet juga pelihara burung. Orangnya belum mandi, burungnya sudah mandi. Orangnya belum makan, burungnya dicandak (?) terlebih dahulu, bahkan malampun masih memanjakan burung sebelum orangnya tidur

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitulah om..kalau sudah hobi..habis...

      Delete
  3. Xixixi... burung juga bisa stress ya sob ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi....dab... kalo stres...udah pastinya macet..tuch..

      Delete
  4. assalamualaikum...
    tetangga dan teman se ruangan kerja saya punya hoby pada burung. menarik memang bisnis ini.
    mas
    salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya..mbak.. apalagi kalau bisa breeding...

      Delete
  5. Hihi, baru dengar itu 'mental burung'
    Kalau burungnya susah move-on berabe dong mas :) hahahha

    eh ini masih bahas burung yak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah..itu perlu terapi khusus tuch..mbak.. betul sekali ini lagi berseri.. lakonnya mbak..

      Delete
  6. ni cocok nie buat tetangga , karna suka main burubg tetangga ku.. salm knl izin follo

    ReplyDelete
    Replies
    1. hadew..jangan main burung tetangga..dunk....wkk..wk...

      Delete
  7. wah skrg pnya hobby baru ya slain blogging, mantap mas.. smoga bs jadi pelatih yg baik, dan burungnya jd jagoan.. :)

    ReplyDelete
  8. melihara burung ribet....aku ga sanggup...

    ReplyDelete

Matur nuwun komentaripun....
EmoticonEmoticon

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done